Minggu, 20 Desember 2009

Media Visual Proyeksi

MEDIA VISUAL PROYEKSI
Oleh
FX Hermanto

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin itu pula mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Karena belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hayatnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Untuk itu dalam mencapai tujuan belajar seperti yang diharapkan, dibutuhkanlah suatu media belajar sehingga diperoleh hasil sesuai harapan. Karena tujuan dibuatnya suatu media belajar adalah membantu guru dalam menyampaikan materi dengan lebih baik dan jelas sesuai fungsi sebagai faktor pendukung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang dan peralatan.
Dalam makalah ini membahas mengenai projected visual. Projected visual adalah suatu gambar yang diproyeksikan dengan menggunakan bantuan peralatan yang dalam hal ini pembahasannya mengacu pada media visual.
Adapun salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah melewati proses belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud Media Visual Proyaksi ?
2. Apakah jenis-jenis Visual Proyeksi dan Bagaimana cara mengoperasikan Media Visual Projector ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media visual proyeksi?
4. Manfaat penggunaan projector visual dalam pembelajaran ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Visual Proyeksi
Media Visual Proyeksi diartikan sebagai format media dimana gambar diperbesar dan ditayangkanpada sebuah layar. Proyeksi biasanya dilakukan dengan melewatkan cahaya yang sangat terang melalui film transparan, kemudian memperbesar gambar itu melalui seperangkat lensa dan menayangkan bayangan itu pada permukaan yang memantul. Aplikasi dari projrcted visual adalah media visual. Alat untuk memproyeksi gambar dinamakan proyektor
B. Jenis-jenis Visual Proyektor
1. OHP (Overhead Projector)
OHP merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90¬¬¬o. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan.
Sarana bantu visual adalah penggambaran secara visual yang mendukung presentasi dalam format teks, gambar kartun, grafik, ilustrasi, foto. Semuanya dapat berupa transparansi OHP, handout, flipchart, poster, obyek, dsb. Sarana tersebut membantu untuk memecahkan suasana yang membosankan, memberikan stimulasi visual untuk mendukung apa yang didengarkan oleh para peserta didik.
Penggunakan media proyaktor untuk memproyeksikan gambar ke dalam layar yang besar membuat setiap orang dalam kelas/ruang tersebut dapat melihatnya. Dengan proyektor overhead memungkinkan presenter dapat merancang teks dengan ilustrasi bergambar sesuai dengan keinginannya.
a. Cara pengoperasiannya :
1) Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2) Hubungkan kabel OHP dengan sumber listrik.
3) Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON
4) Letakkan transparansi pada posisi yang benar (diatas stage). Lalu, aturlah posisi lens headassembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi keystone-effect.
5) Atur tombol pengatur fokus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam (fokus).

b. Membuat Overhead Transparasi
Dalam membuat transparasi banyak cara yang dipergunakan dari yang sederhana sampai yang rumit atau memakai alat pembuat untuk mengkopy transparan yang disebut transparan maker.
Cara pembuatan transparan adalah sebagai berikut :
1) Langsung pada transparan
Dengan menulis/menggambar materi yang akan digunakan pada slide transparansi, dengan menggunakan pana yang berlabel “ overhead projector pen”
2) Membuat transparan dengan cara reproduksi
Maksudnya yaitu dengan memperbanyak gambar/tulisan/isi yang persis sama. Alat reproduksi yang banyak dipakai adalah mesin foto copy, dan termofax.

c. Kelebihan dan kelemahan OHP
1). Kelebihan OHP
a) Gambar/ tulisan yang diproyeksikan lebih jelas
b) Sambil mengajar, guru dapat berhadapan dengan siswa
c) Benda-benda kecil dapat diproyeksikan langsung, meskipun hasilnya berbentuk bayangan
d) Tidak memerlukan proyeksionis khusus
e) Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis

2) Kelemahan OHP yaitu:
a) Tidak dapat diprogram
Efektifitas tergantung pada presenter.
b) Tidak dapat diperintah
c) Membutuhkan proses produksi
Bahan presentasi harus dibuat dalam bentuk transparansi
d) Distrosi gambar yang ditampilkan
d. Pemanfaatan dalam pembelajaran
Beberapa gagasan dalam penggunaan gambar, chart, bagan, foto, pada beberapa mata pelajran agar dapat lebih menarik perhatian siswa, sangat disarankan, diproyeksikan secara visualisasi misalnya :
1) Konsep Visual yang dipakai
2) Proses, prosedur, siklus Bagan alur (flowchart)
3) Fakta, data Tabel, matriks, daftar
4) Data perbandingan Grafik
5) Hubungan ruang Peta
6) Hubungan dalam struktur Bagan, skema, diagram
7) Hubungan keluarga Bagan silsilah
2. LCD Projector
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu metoda tampilan yang menggunakan panel-panel kristal cair sebagai pembentuk gambar.
Pada LCD Projector, gambar yang di layar dibentuk dari 3 buah LCD Panel (Red, Green, Blue) yang masing-masing membentuk element gambar Merah, Hijau dan Biru. Dari ketiga element gambar tersebut lalu disatukan lewat prisma dan kemudian difokuskan ke lensa dan diteruskan ke layar.
Dalam hal ini LCD Panel seperti deretan jendela-jendela yang bisa membuka-tutup, dengan sudut bukaan dari tertutup rapat hingga membuka lebar, lalu disorot oleh lampu dari belakang. Dari kombinasi susunan jendela-jendela yang terbuka dan tertutup tersebut, terbentuklah sebuah gambar.
a. Tata Cara Operasional LCD Projector :
1) Sambungkan kabel konektor data dari LCD ke PC / Laptop yang akan digunakan
2) Tekan tombol ON/OFF untuk menyalakan LCD projector, kemudian tekan tombol ON/STANDBY
3) Bila LCD Projector tidak automatis mendeteksi INPUT tampilan ( bila dihubungkan dengan LAPTOP/PC) maka perlu diatur secara manual INPUT tampilan yang dikehendaki dengan menekan tombol INPUT di LCD Projector.
4) Atur lensa untuk mengatur fokus dan zooming gambar yang baik (atur sudut kemiringan bila diperlukan, gunakan pengatur kemiringan dibagian kaki depan LCD)
5) Bila telah selesai pemakaian, tekan ombol ON/STANDBY untuk mematikan LCD (untuk tipe tertentu harus menekan tombol ON/STANDBY 2 kali)
6) Tunggu beberapa saat (kipas pendingin masih akan berjalan beberapa saat untuk mendinginkan LCD Projector, indikator FAN tetap akan menyala) hingga posisi STANDBY
7) Tekan Tombol ON/OFF (bila LCD tidak akan digunakan lagi) lalu cabut kabel power dari stopkontak dan kabel konector dari PC/Laptop
b. Kelebihan dan Kelemahan LCD
1) Kelebihan
a) Dapat menayangkan apa saja yang ada di monitor ( misalnya teks, data, gambar dll)
b) Warna lebih matang/solid
c) Cocok untuk gambar yang cerah dan berwarna-warni
d) Lebih bagus untuk gambar yang bergerak cepat/motion picture
2) Kekurangan:
a) Ruangan harus gelap (Contrast Ratio rendah)
b) Kurang bagus untuk gambar/tampilan yang gelap
c) Air Filter harus selalu dibersihkan/maintenance rutin
c. Pemanfaatan dalam pembelajaran
Dengan LCD proyektor, gambar yang akan dipancarkan dapat berasal dari komputer, vedio player atau siaran televisi. Power point merupakan salah satu program yang sangat populer digunakan, karena mudah penggunaannya dan memiliki kekayaan warna. Sehingga dalam pembelajaran setiap mata pelajaran dapat menggunakan media ini. Misalnya CD Interaktif dari pelajaran Fisika, Pemutaran film pada pelajaran agama dll.

3. Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Film slide biasa dibuat dengan ukuran 35 mm. Slide memiliki dua bentuk, yaitu pertama, bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua, bentuk baru yang dibungkus dalam tempat khusus lalu dimasukkan ke dalam proyektor dan secara otomatis berputar seperti film biasa.

a. Cara pengoperasiannya :
1) Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
2) Hubungkan kabel remote control
3) Masukkan lensa jika belum jelas.
4) Pastikan dasar cincin terkunci pada tray slide.
5) Dudukan tray slide pada proyektor
6) Atur timer otomatis pada “m”
7) Gerakkan switch ke lampu”low” atau “hight”
8) Atur besar kecil gambar pada layar
9) Focuskan gambar
10) Gunakan remote control untuk melakukan proyeksi gambar.
11) Proyektor ini akan memproyeksikan film-bingkai yang ada dalam posisi proyeksi (berada didepan jendela proyeksi/gate proyektor).
12) Film bingkai yang telah disusun sesuai dengan urutan satu per satu didorong (diletakkan) pada posisi proyeksi.
13) Setelah selesai pemroyeksian, film bingkai tersebut dikembalikan ke tempatnya, untuk digantikan dengan film bingkai berikutnya, begitulah seterusnya.
Penggantian film bingkai yang satu ke film bingkai berikutnya dilakukan dengan suatu sistem mekanik. Gerakan mekanik tersebut ada yang sepenuhnya dilakukan dengan tangan dan ada yang menggunakan sistem elektronik.
b. Pembuatan Slide
1) Pembuatan slide dapat dilakukan oleh siswa maupun pendidik
2) Pembuatan slide show dengan kamera digital.
3) Pembuatan dengan duplikasi gambar
4) Pembuatan slide dengan komputer
5) Pembuatan silde dari polaroid dan video.
c. Kelebihan dan kelemahan
1). Kelebihan Slide
a) Materi yang sama dapat disebarkan kepada siswa secara serentak.
b) Pengurutan lebih fleksibel dibanding dengan film
c) Perhatian siswa dipusatkan kepada satu point tertentu.
d) Fungsi berpikir siswa dikembangkan secara bebas.
e) Kecepatan dan frekwensi putar bisa diatur oleh guru.
f) Slide dapat disimpan, sewaktu-waktu dapat digunakan kembali

2). Kelemahan :
a) Tidak terorganisir, slide bias tercecer, jika penyimpanannya kurang baik
b) Mudah rusak, karena debu atau sidik jari
c) Perbedaan ukuran ketebalan slide dapat menyebabkan slide macet
d) Biasanya lebih mahal jika disbanding dengan filmstrip.

d. Pemanfaatan dalam pembelajaran
Slide dapat digunakan untuk menayangkan tabel, gambar, denah, grafik dan lain sebagainya. Sehingga semua mata pelajaran dapat menggunakan media ini. Misalnya menampilkan gambar manusi pada pelajaran biologi

4. Sound Slide
Sound Slide disebut juga slide suara, slide tape, atau photo play; merupakan perpaduan antara dua media, yaitu media pandang berupa slide dan media dengar berupa rekaman. Kedua media tersebut dipresentasikan secara bersamaan untuk mengkomunikasikan suatu program/ pesan. Prinsip kerjanya berupa pemroyeksian slide yang telah diurutkan sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan urutan kejadian, pemunculannya dilakukan satu persatu disertai narasi hasil pemutaran pita rekaman.

Program sound slide dapat disusun melalui beberapa tahap, yaitu:
a. tahap perencanaan,
b. tahap penyusunan naskah,
c. tahap pelaksanaan pembuatan,
d. tahap pemresentasian.

Kelebihan dan kelemahan sound slide
a. Kelebihan :
1) Dapat mengkomunikasikan pesan melalui lambang verbal dan visual sekaligus.
2) Dapat dipresentasikan tanpa kehadiran guru.
3) Dapat digunakan secara individual maupun kelompok.
4) Mudah direvisi atau diganti jika dibutuhkan

b. Kelemahan sound slide
1) Sinkronisasi yaitu diatur antara slide dan suara.
2) Media ini belum dapat mengkomunikasikan informasi melalui lambang gerak.
3) Proses pembuatannya memerlukan waktu relatif lama.
4) Presentasi gambar tidak dapat diperlama, karena harus menyesuaikan dengan presentasi audionya.

5. Filmstrips
Filmstrips adalah Sebuah gulungan yang berukuran 35 mm film yang transparan yang berisi rangkaian gambar yang saling berhubungan yang dirancang untuk pertunjukkan secara sekaligus.
a. Jenis-jenis proyektor filmstrip
Berdasarkan sistem (cara) memproyeksikan gambar, maka proyektor filmstrip ini dapat dibedakan dalam tiga jenis, diantaranya :
1) Proyeksi belakang layar
Proyektor jenis ini dibuat untuk pemakaian individu. Hal itu karena bentuknya kecil dan konsumsi listriknya pun sedikit. Proyektor ini dilengkapi dengan layar yang terpasang menjadi satu dengan proyektor. Untuk memajukan film rangkai yang telah dipasang, dapat dilakukan dengan memutar kenob atau dengan menekan tombol geser. Pengoperasiannya sangat sederhana. Setelah film rangkai dipasang, hidupkan lampu proyektor dengan menekan saklar lampu (ON). Kemudian majukan film rangkai tersebut satu bingkai demi satu bingkai dengan memutar kenob ataupun menekan tombol penggeser.
2) Proyeksi depan layar
Proyeksi jenis ini (baik manual maupun elektronik) dilengkapi dengan kenob pengatur fokus dan kenob pengatur bingkai.
3) Proyeksi belakang dan depan layar
Proyector ini memiliki kelebihan diantara proyector film rangkai yang lain adalah dapat digunakan sebagai proyector dengan sistem proyeksi belakang layar maupun depan layar. Proyeksi jenis ini dilengkapi dengan layar yang terpasang menjadi satu dengan proyektor, sebagai layar proyeksi pada pemakaian dengan sistem proyeksi belakang layar. Apabila proyeksi ini akan digunakan menjadi sistem proyeksi depan layar, cukup dengan menekan tombol pembuka penutup jendela proyeksi yang terletak di samping kiri proyektor. Selain dilengkapi dengan layar terpadu, umumnya proyektor jenis ini dilengkapi dengan perekam kaset audio yang terpasang menjadi satu dengan proyektor dan mempunyai kemampuan menggerakkan proyektor. Dengan sinyal perintah.

b. Cara pengoperasiannya :
Pengoperasian proyektor film rangkai dengan proyeksi belakang layar dengan perekam kaset terpadu adalah sebagai berikut :
1) Hubungkan proyektor dengan sumber listrik, setelah diperiksa bahwa tegangan peralatan sesuai dengan tegangan sumber listrik.
2) Masukkan film rangkai (filmstrip) yang akan diproyeksikan ke dalam sambang (catridge).
3) Pasang sambang filmstrip pada tempatnya.
4) Putar saklar utama sehingga lampu proyektor menyala (pada posisi Lamp).
5) Tekan tombol FWD film, sehingga di layar terlihat gambar proyeksi pertama.
6) Atur tombol focus hingga didapatkan gambar yang jelas dan tajam.
7) Pasang saklar pada posisi AUTO.
8) Masukkan kaset suara pada tempatnya.
9) Tekan tombol main ulang dari perekam kaset audio.
10) Atur tombol geser, level volume, dan tone.
11) Secara otomatis, filmstrip akan maju pada saatnya.
12) Apabila program tersebut tidak otomatis, setiap kali terdengar tanda bel dari pita kaset, tekanlah tombol FWD film.
c. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan
a) Ringan
b) Mudah ditangani
c) Pengurutan secara permanen
d) Penampilan dapat dikontrol

2) Kelemahan
a) Pengurutan tetap, tidak dapat menampilkan gambar yang sudah lewat.
b) Mudah rusak

d. Pemanfaatan dalam pembelajaran
Media film strip ini sangat cocok untuk media dalam menjelaskan materi dalam bentuk deskripsi. Misalnya pada pelajaran sejarah tentang terjadinya perang Diponegoro, pada pelajaran kimia misalnya bahaya polusi, dan lain-lain.

C. Manfaat menggunakan media projector visual dalam pembelajaran
Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas, uraikan dengan jelas manfaat media pembelajaran.
Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

Mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
5. Mengatasi taraf berpikir siswa mulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Dengan meningkatnya teknologi, banyak alat atau media yang disediakan agar memudahkan para pengajar berinterksi terhadap siswanya.
b. Media Visual Overhead Projector (OHP), LCD, slide (film bingkai), dan filmstrips merupakan contoh alat yang selalu digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Media Projector visual OHP, LCD, Slide dan Filmstrips mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dengan kebutuhan.
d. Dengan pemakaian alat-alat tersebut sebagai media pembelajaran membuat interaksi siswa dan gurunya lebih efektif dan efisien.
e. Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, akan memotivasi siswa untuk belajar dan akan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Saran
Dalam proses pembelajaran media, telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru. Seharusnya guru harus memanfaatkan media dalam proses pembelajaran agar bisa memperjelas materi serta membantu siswa dalam proses memahami materi Selain itu diharapkan agar media visual tersebut lebih memperlancar efektifitas dan efisiensi guru untuk berinteraksi terhadap muridnya.

DAFTAR PUSTAKA
Barman, C. 1982. ”Some Ways to Improve Your Overhead Projection Transparencies.” American Biology Teacher.
Beatty, LaMond F. 1981. ”Educational Tecnhnology Publication”.
Heinich Russell.dkk 1982. Instructional Media and The New Technology
of Instruction. Canada: John Wiley & Son.
Miarso, Yusufhadi dkk.1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV.Rajawali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar